Tag: Pesona Terbagus

Aquarium Jakarta Ini Tawarkan Keajaiban dan Pesona Bumi

Aquarium Jakarta Ini Tawarkan Keajaiban dan Pesona Bumi – Dikenal sebagai Jakarta Aquarium, nyatanya tak melulu soal satwa akuatik. Ada juga keajaiban lain dan pesona dari bumi yang ditawarkan.

Berlokasi di dalam Mall Neo Soho di Jakarta Barat, Jakarta Aquarium menjadi salah satu destinasi wisata berbau edukasi yang cukup lengkap. Hal itu mereka tunjukkan lewat pergantian tagline baru mereka menjadi ‘Magic of the Living Planet.

Jadi newtagline kami: Magic of the Living Planet, merepresentasikan bagaimana Jakarta Aquarium adalah tempat yang ‘ajaib’, penuh keseruan, menyenangkan, ternyata besar, aman dan nyaman, serta banyak petualangan di dalamnya. Magic karena di luar dugaan atau imajinasi pengunjung, ujar Fira Basuki, head of social, branding, and communication Jakarta Aquarium.

Aquarium Jakarta Ini Tawarkan Keajaiban dan Pesona Bumi

Jakarta Aquarium satu-satunya yang memiliki ‘mermaid’, satwa aquatic dan nonaquatic, wahana 5D dan ARV, satu paket hiburan di dalam mall.

Selain memiliki satwa aquatic, Jakarta Aquarium juga punya satwa non-aquatic yang khas Indonesia. Sebut saja binturung hingga walabi dan banyak lainnya. Bahkan ada juga burung penguin nan lucu.

Yang tak kalah penting, Jakarta Aquarium juga telah menerapkan protokol kesehatan baik bagi staff mau pun pengunjung. Semua demi keamanan bersama.

Jakarta Aquarium memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung. Seluruh karyawan telah mengikuti rapid test dan hasilnya non-reaktif/negatif, ujar Fira.

Kami juga menyediakan tempat mencuci tangan dan hand sanitizer di beberapa titik. Bagi pengunjung, kami akan memeriksa temperatur tubuh sebelum masuk, memastikan setiap orang selalu memakai masker, dan menjaga jarak sesuai marka di lantai termasuk ketika mereka menonton pertunjukan, Fira menambahkan.

Jakarta Aquarium di Mall Neo Soho adalah salah satu tempat wisata paling ikonik. Destinasi ini menampung ratusan ikan.
Untuk yang senang scroll sosmed pastinya sudah pernah mendengarnya. Hal yang membuat semua aquarium sangat menarik adalah dengan konsepnya yang gelap dan indoor, serta full AC.

Pemandangan Tiga Danau dan Hamparan Kebun Teh

Pemandangan Tiga Danau dan Hamparan Kebun Teh – Pemandangan tiga danau dari puncak Gunung Talang serta hamparan kebun teh sepanjang perjalanan, merupakan pesona yang dimiliki Gunung Talang.

Keindahan Gunung Talang yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatra Barat, sudah terkenal di masyarakat. Gunung Talang memiliki ketinggian 2597 mdpl. Paduan pemandangan 3 danau dan hamparan kebun teh yang menakjubkan, menjadi salah satu keindahan yang mempesona dan mempunyai keunikan tersendiri bagi yang mengunjungi Gunung aktif ini.

Gunung Talang masih alami dengan panorama alam yang indah, sepanjang perjalanan ke puncak kita disuguhkan hamparan kebun teh yang hijau dan asri, udara yang sejuk dan mencium harum khas daun teh serta ingin memetiknya.

Pemandangan Tiga Danau dan Hamparan Kebun Teh

Medan yang ditempuh cukup berat dan melelahkan, semua akan terbayar setelah sampai di puncak Gunung Talang. Panorama view Danau Talang, Danau Kembar dan Danau Singkarak sangat mempesona dan memanjakan mata, membuat suasana hati tentram dan bersyukur masih diberi kesempatan untuk menikmati keindahan alam ciptaanNya.

Sepanjang perjalanan, sudah tersedia papan petunjuk, sehingga travelers tidak usah khawatir akan tersesat. Waktu pendakian yang dibutuhkan hingga ke puncak Gunung Talang sekitar 4 hingga 5 jam dari kaki Gunung.

Gunung Talang pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 2012 oleh juru kuncinya bernama Pak Ruslan, jalur pendakian pertama bernama jalur bukik sileh, namun untuk pendakian sekarang menggunakan via jalur ai batumbuk.

Akses Gunung Talang terletak di Kabupaten Solok, Sumatra Barat, menuju Gunung Talang melewati Danau Singkarak dengan pemandangan yang indah. Apabila anda dari Padang, perjalanan di tempuh sekitar 2 jam perjalanan darat ke Jorong Koto Ateh di Nagari, dan menggunakan jalur pendakian via ai batumbuk.

Akomodasi menuju Gunung Talang, bisa menggunakan sepeda motor, mobil dan bus. Biaya masuk dikenakan 10 ribu/orang, dan biaya parkir motor sebesar Rp 10 ribu sedangkan parkir mobil Rp 20 ribu.

Mendaki gunung tak cuma memacu adrenalin tapi juga mengasyikkan karena traveler dapat menikmati pemandangan alam yang indah.

Gunung-gunung indah tersebar di pulau-pulau Indonesia, termasuk Sumatera. Di sana terdapat gunung-gunung hits bagi para pendaki. Sebut saja Gunung Kerinci hingga Gunung Dempo.

Warung Dirusak Warga di Tapteng Sediakan Wanita Malam

Warung Dirusak Warga di Tapteng Sediakan Wanita Malam – Sebuah warung tuak di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, diduga dirusak warga. Warung itu disebut sudah pernah ditutup Pemkab Tapteng karena diduga menyediakan wanita malam.

Ada masyarakat yang datang ke sini, ke tempat kafe, modusnya menjual tuak, tapi masyarakat melihat ada wanita-wanita. Videonya ada dan itu jam sudah larut malam, jam setengah 3, kata Bakhtiar sebagaimana dilihat dalam video di akun Facebook-nya

Bakhtiar mengatakan warung tersebut sebenarnya sudah pernah ditutup, bahkan dibongkar. Dia mengatakan sudah pernah memberi modal ke pemilik warung agar mengganti jenis usahanya.

Setelah kami cek, ini orang sudah berapa kali tempatnya dibongkar. Ini bermasalah belakangan sama Satpol PP, ucapnya.

Ini orang udah pernah saya kasih modal untuk kasih usaha halal, tapi tetap juga seperti itu.

Warung Dirusak Warga di Tapteng Sediakan Wanita Malam

Dia mengatakan Pemkab bakal mengecek identitas wanita-wanita yang terlihat dalam video yang beredar di warung tersebut saat terjadi keributan.

Yang punya usaha seperti ini kita akan minta polisi untuk diproses. Perempuan-perempuan yang ada di foto itu kalau dari luar kota, ini kita dalam suasana COVID-19. Kita akan cek kenapa bawa orang seperti ini. Kita akan cek KTP-nya semua, saya sudah panggil lurah, Satpol PP, kita akan razia kos-kos di sekitar sini.

Dulu pernah saya, di sini runtuh itu tempat dia pondok kitik-kitik kalau bahasa kita, kita runtuhkan, kita bantu modal malah buka lagi seperti ini. Ini nggak benar, tuturnya.

Meski demikian, Bakhtiar tak membenarkan masyarakat melakukan tindakan main hakim sendiri hingga merusak warung. Dia mengingatkan masyarakat melapor ke polisi atau Pemkab jika menemukan dugaan tempat maksiat di lingkungannya.

Jam setengah 3 masih ada musik-musik dan masih ada wanita-wanita, sudah barang tentu masyarakat keberatan. Tapi cara masyarakatnya salah. Jangan main hakim sendiri.

Saya tetap minta masyarakat jangan main hakim sendiri, namun tempat maksiat nggak boleh ada di Tapanuli Tengah.

Warung Dirusak Warga di Tapteng Sediakan Wanita Malam

Bakhtiar pun menyerahkan kasus perusakan warung tersebut ke kepolisian. Dia mengaku yakin polisi akan bijak dalam bertindak.

Pemilik warung tuak, David Butarbutar alias Molen (43), melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

David mengatakan sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Tapteng dengan tanda terima laporan nomor STTL/114/V/2020/SU/RES Tapteng.

David mengatakan awalnya ada tiga pemuda yang datang ke warung miliknya yang sudah tutup dan meminta minuman gratis. Tiba-tiba, menurut David, para pemuda itu marah dan merusak warungnya.

Pesona Uzbekistan yang Jadi Ibu Kota

Pesona Uzbekistan yang Jadi Ibu Kota – Uzbekistan, negara kecil di Asia Tengah, ternyata menyimpan banyak jejak perkembangan budaya dan Islam. Citra Uzbekistan negara miskin ingin segera dihapus pemerintah terkini dengan menonjolkan kembali warisan budaya, yang bahkan membuahkan penghargaan dari UNESCO.
Anugerah dari badan budaya dunia UNESCO tentu bukan main-main, namun sebetulnya apa yang bisa dinikmati di Uzbekistan? Atau bagi yang belum pernah mendengar negara tersebut, Uzbekistan di mana letaknya?

Negara Uzbekistan terletak di Asia Tengah dan Eropa Timur yang dulunya menjadi bagian dari Uni Soviet, sebelum pecah menjadi negara sendiri.

Wilayah ini menjadi bagian dari Jalur Sutera yang menghubungkan berbagai negara di dunia lewat perdagangan berbagai komoditas. Tak heran jika di Uzbekistan, budaya dan agama telah beragam sejak zaman dulu.

Berikut ini hal yang menarik di Uzbekistan

1. Jejak Islam di Uzbekistan

Di Uzbekistan, agama Islam menjadi mayoritas dengan jumlah penganut 90 persen dari total penduduk. Fakta ini tidak mengherankan karena Uzbekistan menjadi bagian dari kejayaan Islam. Dikutip dari BBC, memori kejayaan bisa dilihat dari menara masjid, madrasah, dan makam yang menghiasi Bukhara dan Samarkand. Kedua kota ini pernah menjadi pusat perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan Islam.

Samarkand mempunyai makam Kaisar Tamerland yang dikenal dengan Guri Amir, ahli astronomi Ulughbek dan madrasah paling tua di dunia, dan komplek Shah-i-Zinda dengan 16 bangunan. Komplek inilah yang dikatakan menjadi tempat peristirahatan terakhir Qasim Ibn Abbas, sepupu Rasulullah SAW yang menyebarkan Islam ke wilayah tersebut. Sementara itu, Bukhara menjadi saksi lahirnya imam besar yaitu pewari hadist Iman Bukhari, Abdul Rahim bin Ahmad Al Bukhari ,dan Abu Hafs Al Bukhari.

2. Perkembangan budaya di Uzbekistan

Islam memang menjadi agama mayoritas, namun tak perlu khawatir bagi penganut agama dan kepercayaan lain. Toleransi antar agama dan budaya memungkinkan tak ada perbedaan antara kelompok mayoritas dan minoritas.

Menurut Shoazim Minvarov yang merupakan Kepala Centre of Islamic Civilisation, pemerintah Uzbekistan menginginkan kebebasan beragama yang lebih baik bagi warganya. Pemerintah juga melakukan reformasi sosial, ekonomi, dan hubungan internasional usai lepas dari kepemimpinan diktator pada 2016. Uzbekistan yakin ketidakpedulian pada warga mengakibatkan negara tidak kunjung maju, generasi muda bergabung dalam organisasi radikal seperti Taliban dan Al-Qaeda, dan citra miskin tak juga terhapus.

3. Genetik warga Uzbekistan

Warga Uzbekistan, wanita dan pria umumnya berasal dari ras Uzbek dengan persentase lebih dari 50 persen. Namun seperti di negara lain, migrasi mengakibatkan munculnya perpaduan genetik antara Asia, Eropa, bahkan Rusia dengan segala keunikannya. Tak heran jika di Uzbekistan, wanita dan prianya memiliki pesona dan daya tarik yang khas.

Uzbekistan, khususnya Bukhara, kembali terpilih sebagai Ibu Kota Kebudayaan Islam 2020 bersama Kairo, Mesir dan Bamako, Mali. Bagi yang penasaran ingin mencoba Uzbekistan wisata, karya seni, dan budaya tak perlu repot.

Di Uzbekistan, visa bukan jadi masalah untuk warga Indonesia. Pemerintah Uzbekistan sudah memperlakukan peraturan bebas visa ke beberapa negara, salah satunya Indonesia. Pembebasan visa memudahkan warga Indonesia yang ingin travelling ke Uzbekistan termasuk yang ingin wisata religi.

Desa Perbukitan nan Indah di Pemalang

Desa Perbukitan nan Indah di Pemalang – Jangan kaget bila cawet juga dijadikan nama sebuah desa di Kabupaten Pemalang. Desa Cawet ini telah tercatat sejak 195 tahun silam. Kalau berkunjung ke sana tak cuma namanya menarik, suasana alamnya pasti juga akan mempesona Anda.

Desa Cawet merupakan satu desa dari 15 desa yang berada di Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang. Dari ibukota Pemalang, desa ini berjarak sekitar 50 km dan berada di ketinggian antara 250 hingga 660 di atas permukaan air laut (dpl).

Suguhan pemandangan perbukitan yang asri, dipenuhi dengan hutan pinus langsung menyambut. Desa ini memang berada di antara perbukitan Igir Jahe dan Bukit Bulu. Desa yang berlimpah air dan diapit oleh dua sungai besar yakni Kali Keruh (yang berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan) dan Sungai Polaga.

Kepala Seksi Pemerintah desa setempat. Bisa diduga, pertanyaan pertama pasti mengenai nama desa yang unik tersebut.

Desa Perbukitan nan Indah di Pemalang

Versi yang paling banyak dituturkan secara turun temurun, menurutRiswanto, bahwa nama desa itu memang berhubungan dengan bendacawet atau celana dalam. Dalam versi ini, namacawet diambil dari kata cawing dan tali. Cawing artinya kain penutup (kemaluan) dan tali merupakan pengikat celana.

Kedatangan sang adipati untuk menyelesaikan persoalan warga yang enggan memilih pemimpin desa mereka.

Saat itu, ceritanya Adipati langsung menemui warga yang tengah tandur (menanam padi) di sawah. Dia juga menunjuk langsung salah satu warga yang menggunakan cawing tali sebagai pimpinan desa ini.

Sejak saat itu desa tersebut dipimpin lurah baru yang disebut Ki Lurah Cawing Tali yang memimpin desa dari tahun 1825-1847. “Cawing Tali nama lurahnya, kemudian desanya disebut dengan singkat Cawet dari Cawing dan Tali,” katanya.

Desa tersebut terdiri dari lima dusun yakni Dusun Kaliduren, Dusun Karangsempu, Dusun Kramat, Dusun Sipedang dan Dusun Watugajah. Penduduknya mencapai 3.539 jiwa dan kini dipimpin oleh Taufik Saleh, lurah atau kepala desa ke-18 sejak desa itu bediri.

Desa Perbukitan nan Indah di Pemalang

Taufik pernah membuat kampanye Pilkades yang cukup menarik perhatian di medsos saat itu ketika dia membuat tagline, Cawetku, Cawetmu dan Cawet Kita Semua.

Isi Desa Cawet memang mempesona, baik alamnya yang masih asri dan perawan maupun warganya yang sangat ramah dan sopan. Hamparan sawah hijau berundak dan bukit hutan pinus membuat kita betah berlama-lama.

Ada pula sebuah jembatan yang kerap menjadi tempat foto pre-wedding maupun swafoto di kalangan anak muda. Jembatan ini merupakan jembatan gantung yang dibangun 2014 di atas Sungai Polaga. Warga menyebutnya Jembatan Pelangi. Jembatan sepanjang 45 meter dengan lebar 1,5 meter ini menghubungkan Desa Cawet dengan Desa Bodas.

Dari atas jembatan yang dipoles warna-warni ini Anda bisa menikmati pemandangan sungai Polaga dengan bebatuan alami dengan latar perbukitan Bulu dan hamparan sawah di depannya membuat mata semakin dimanjakan dengan suasana pedesaan.